Erica Yokoyama dan Yoshiaki Nohara - Bloomberg News

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi Jepang secara tak terduga tergelincir ke dalam resesi setelah menyusut untuk kuartal kedua karena permintaan domestik yang lemah. Hal ini mendorong beberapa pengamat bank sentral untuk mendorong kembali spekulasi tentang kapan kebijakan suku bunga negatif negara itu akan berakhir.

Produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 0,4% di tiga bulan terakhir tahun lalu, menyusul revisi penurunan sebesar 3,3% di kuartal sebelumnya. Demikian dilaporkan oleh Kantor Kabinet pada Kamis.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa rumah tangga dan bisnis memangkas pengeluaran selama tiga kuartal berturut-turut karena ekonomi Jepang merosot menjadi yang terbesar keempat di dunia dalam nilai dolar tahun lalu. Jerman sekarang memiliki ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Hanya satu dari 34 ekonom yang disurvei yang memperkirakan adanya kontraksi pada kuartal ini, dengan konsensus pertumbuhan sebesar 1,1%. Swap overnight setelah hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar memperkirakan sekitar 63% kemungkinan kenaikan suku bunga Bank of Japan pada April, turun dari 73% sehari sebelumnya.