Menurut data pemerintah yang dirilis Selasa (13/2) IHK inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, meningkat 0,4% dari Desember. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan, dan yang tertinggi dalam delapan bulan. Dibandingkan tahun lalu, angka tersebut naik 3,9%, sama seperti bulan sebelumnya.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para ekonom lebih menyukai IHK inti sebagai indikator inflasi dasar yang lebih baik daripada IHK secara keseluruhan. Angka tersebut naik 0,3% dari Desember dan 3,1% dari tahun lalu.
Adapun inflasi inti tahunan AS ada di angka 3,9% yang sama seperti bulan sebelumnya. Jauh di atas ekspektasi yang bisa melandai ke 3,7%.
Data-data itu memupus harapan akan terjadi pivot penurunan bunga Fed Fund Rate dalam waktu dekat. Pasar dipaksa menerima kenyataan bahwa potensi penurunan bunga The Fed mungkin masih Juni. Itu pun hanya bila data-data inflasi selanjutnya mendukung upaya Bank Sentral menekan inflasi ke target 2%.
Dari dalam negeri, Hasil Hitung Cepat (Quick Count) yang digelar oleh beberapa lembaga survei menempatkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 unggul dengan perolehan suara yang unggul lebih dari 50% dengan total sampel data masuk nyaris mendekati 100% dan diprediksi akan berlangsung satu putaran.
Keberlanjutan kebijakan dan konsolidasi fiskal akan menjadi hal yang sangat penting, kata Brendan McKenna, Emerging Market Economist and Currency Strategist di Wells Fergo New York. Bila Prabowo terlihat tidak melanjutkan kebijakan yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo, sentimen itu bisa goyah, jelasnya.
Tim Research Phintraco Sekuritas memaparkan, rilis data consumer confidence Januari 2024 menunjukkan kestabilan pada level >100 atau naik ke 125 bps, dari 123,8 di Desember 2023.
Meningkatnya consumer confidence serta sudah terlaksananya Pemilu 2024, berpotensi menjadi katalis positif untuk pergerakan IHSG pada hari ini.
“Masih dari dalam negeri, investor menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia di Januari 2024 pada hari ini (15/2). Neraca perdagangan Indonesia Januari 2024 diperkirakan kembali surplus sebesar US$2,99 miliar. Sementara ekspor diperkirakan turun 2,7% yoy dan Impor meningkat 1,3% yoy,” mengutip riset harian Tim Research Phintraco Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 1,2% ke 7.209 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksinya pun mampu menembus MA-20.
“Kami perkirakan posisi IHSG saat ini masih berpeluang menguat untuk membentuk wave b dari wave (ii) ke rentang area 7.306–7.338 pada label hitam. Namun, tetap waspadai apabila IHSG kembali terkoreksi ke bawah 7.099, maka IHSG terkonfirmasi membentuk wave c dari wave (ii) ke rentang 6.924–7.021,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (15/2/2024).
Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG masih mampu berada di atas 7.099, maka IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420–7.500.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BIRD, ISAT, MIKA, SMRA
Kemudian, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ACES, AMRT, TINS, MBMA, dan TBIG.
(fad)