Sirekap sendiri adalah akronim Sistem Informasi Rekapitulasi, sebuah aplikasi hasil pengembangan KPU sejak tahun 2014. Tujuannya memudahkan publik melihat hasil suara Pemilu 2024. KPU sengaja memperkenalkan Sirekap demi menghadirkan keterbukaan atau transparansi.
"Sirekap Mobile dan Sirekap Web dikembangkan sebagai alat bantu untuk menjaga kemurnian hasil perolehan suara di TPS dengan cara merekam data otentik dokumen C.Hasil di TPS, meminimalisir kesalahan entry data, mempermudah proses rekapitulasi di kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional, dan menyajikan informasi hasil penghitungan suara di TPS kepada publik dalam waktu yang tidak terlalu lama," tulis KPU dilansir, Kamis (15/2/2024).
Penyelenggara proses pemilu itu menginginkan proses perhitungan suara yang profesional dan akuntabel. “Tidak ada yang kita sembunyikan, tutup-tutupi, transparansi adalah bagian dari suksesnya baiknya penyelenggara pemilu di sebuah negara,” terang Ketua KPU ketika itu, Ilham Saputra pada tahun 2021.
Sirekap terus disempurnakan usai awal pengembangan tahun 2024, aplikasi ini mampu dipakai jadi tools monitoring pada pemilu 2020.
Sirekap, yang bisa dicek lewat laman resmi Kpu.go.id, mengklaim menggunakan teknologi AI melalui optical character recognition (OCR) atau optical mark recognition (OMR), dalam membaca formulir C-Plano, hasil akhir perhitungan di tiap TPS. OCR dan OMR memudahkan kerja sistem dalam menerjemahkan tulisan tangan pada formulir menjadi data angka.
Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan menu unduh dan lihat formiliar C-plano hasil dokumentasi pengguna.
Untuk diketahui, sebanyak banyak lembaga survei telah mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan menempatkan pasangan Prabowo-Gibran pada posisi pertama.
Seperti Litbang Kompas menyatakan hasil hitung cepat menempatkan Prabowo-Gibran pada keunggulan 58,7%. Poltracking Indonesia memberi presentase dengan 59,3%. Populi Center dan LSI Denny JA pada kisaran angka keunggulan Prabowo-Gibran yang mirip, masing-masing 59,21% dan 58,16%.
Pada perhitungan cepat Pileg, PDIP ada di urutan pertama dengan 17,4%. Golkar dan Gerindra membuntuti dengan raihan masing-masing 15,49% dan 13,21%. Partai lain seperti PKB di 11,80%, Partai NasDem 8,55%, PKS: 8,34%, Partai Demokrat 7,25%, PAN 6,76%, PPP 3,59%, dan PSI 2,79%, menurut data Poltracking Indonesia.
Sirekap menjadi sasaran karena sebelumnya dilaporkan terjadi kesalahan pembacaan scan dokumen Formulir Model C.Hasil atau plano. Dugaan menyebar bahwa telah terjadi penggelembungan suara di masing-masing calon.
(wep)