“Boleh dikatakan secara jujur saya cukup terkejut bahwa Quest jauh lebih baik untuk sebagian besar hal yang digunakan orang untuk menggunakan headset ini, dengan perbedaan harga tersebut.”
Meski begitu Mark Zuckerberg memuji fitur pelacakan mata dan tampilan resolusi tinggi Apple, namun produk Tim Cook itu mengorbankan banyak hal untuk mencapai tingkat kualitas ini.
Bobot Quest 3 jadi yang diungglkan Mark Zuckerberg, yang memiliki berat 515 gram. Vision Pro sendiri memiliki berat 600 hingga 650 gram, tergantung pada konfigurasinya. Ini belum termasuk baterai terpisah, yang memiliki berat tambahan 353 gram.
“Setelah menggunakannya, saya tidak hanya berpikir bahwa Quest adalah nilai yang lebih baik; saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik, titik,” kata dia.
Dengan produk yang relatif sama, Quest 3 memiliki keunggulan:
- Harga lebih murah tujuh kali lipat dibandingkan Vision Pro Apple
- Quest 3 jauh lebih nyaman karena punya bobot lebih ringan sekitar 120 gram
- Quest 3 tidak memiliki kabel yang menghalangi penggunaannya untuk bergerak
- Efek pandangan lebih luas dan terang
- Quest 3 punya hasil gambar lebih tajam, sedangkan Vision Pro pada beberapa bagian memiliki layar buram
- Pelacakan melalui tangan Quest 3 lebih akurat, termasuk dari bagian presisi
- Quest 3 menyediakan fasilitas tontonan Youtube dan permainan gim Xbox, tidak dengan Vision Pro
Hasil ulasan Mark Zuckerberg sarat akan bias, namun dirinya mencoba membentuk opini bahwa Quest lebih mengedepankan ergonomi, kenyamanan, dan menegaskan bahwa Apple tidak selalu lebih baik dalam kategori produk-produk teknologi baru.
Mark Zuckerberg yakin dalam perjalannnya Meta Quest 3 tetap menjadi pemenang. Produk ini punya dua panel LCD 2K dibandingkan dengan layar mikroLED 4K Apple Vision Pro. Meta Quest 3 tidak memiliki baterai terpisah dan menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon XR2 Gen 2, memiliki RAM 8GB, dan dilengkapi dengan pengontrol Touch Plus.
(fik/wep)