Bitcoin Berkibar Kala Harga Saham dan Obligasi Global Berjatuhan
News
14 February 2024 12:10
Suvashree Ghosh and Sidhartha Shukla - Bloomberg News -
Bloomberg, Kinerja Bitcoin tak terbendung di kala harga saham dan surat utang di seluruh dunia berjatuhan pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) memupus harapan penurunan bunga global dalam waktu dekat.
Mata uang digital itu diperdagangkan di kisaran US$49.500 pada pukul 10:21 waktu Singapura, Rabu (14/2/2024), mendekati level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir.
Lonjakan harga Bitcoin terjadi di kala aset saham dan surat utang berjatuhan. Indeks saham Wall Street, S&P 500 tergerus turun 1,4%, capaian kinerja harian terburuk di hari perilisan data inflasi AS sejak September 2022. Sementara harga emas semakin terbenam dan yield Treasury, surat utang AS, semakin melesat tinggi seiring langkah pelaku pasar menurunkan ekspektasi pemangkasan bunga oleh The Fed yang semula diyakini terjadi sebelum Juli.
Bitcoin menunjukkan “ketahanan yang mengesankan meskipun terjadi penurunan sentimen risiko dalam semalam,” tulis Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty, dalam sebuah catatan.
Pada saat yang sama, analisis teknikal memperlihatkan berdasarkan pola grafik, Bitcoin berpotensi turun sementara ke level US$30.000.
Beberapa sektor yang spesifik mendukung Bitcoin, termasuk peluncuran perdana bursa ETF Bitcoin di Amerika. Produk yang dikelola oleh bank investasi besar seperti BlackRock Inc. dan Fidelity Investments telah menghasilkan pendapatan bersih US$3,3 miliar sejak mulai diperdagangkan pada 11 Januari.
Sementara itu, apa yang disebut sebagai halving Bitcoin yang akan jatuh tempo pada April akan membatasi pasokan aset digital terbesar tersebut, sebuah perkembangan yang dipandang oleh banyak orang sebagai penopang harga berdasarkan preseden sejarah.
“Kami memperkirakan pasar akan mengambil jeda sejenak setelah reli spektakuler selama empat bulan, sebelum halving Bitcoin yang akan datang mengambil alih narasinya,” kata Caroline Mauron, salah satu pendiri penyedia likuiditas derivatif aset digital Orbit Markets.
Bitcoin telah meningkat tiga kali lipat sejak awal tahun lalu sebagai kebangkitan dari kemerosotan nilai aset digital pada tahun 2022. Di pasar opsi, para pedagang bahkan bertaruh Bitcoin bisa menyentuh rekor harga melampaui US$69.000 yang sempat dicapai pada November 2021.