Di pasar swap, pasar mengurangi ekspektasi bahwa bank sentral Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebelum Juli. Sementara indeks VIX (yang mengukur volatilitas S&P 500) berada di level tertinggi sejak Oktober.
“Rilis data inflasi hari ini di luar dugaan. Banyak investor yang sebelumnya berekspektasi The Fed bisa mulai menurunkan suku bunga acuan, tetapi ternyata inflasi masih membandel,” kata Chris Zaccarelli dari Independent Advisor Alliance.
US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi Negeri Paman Sam pada Januari tercatat 3,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% yoy, tetapi masih di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 2,9%.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari ada di 0,3%. Ini menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir dan juga di atas konsensus pasar dengan proyeksi 0,2%.
Sementara inflasi inti tercatat 3,9% yoy. Sama persis dengan bulan sebelumnya tetapi lagi-lagi lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar dengan perkiraan 3,7% yoy.
“Jika Powell (Gubernur The Fed Jerome Powell) dan anggota The Fed lain tidak memadamkan prospek penurunan suku bunga acuan pada Maret mendatang, maka data inflasi ini yang melakukannya. Bukti bahwa inflasi masih bandel akan membuat The Fed menahan suku bunga acuan sebelum menurunkannya,” tegas Jason Pride dari Glenmede.
Pride menilai pemotongan Federal Funds Rate masih mungkin terjadi tahun ini. Namun, mungkin lebih lambat dari apa yang diperkirakan pasar.
“Pintu penurunan suku bunga acuan pada Maret sudah tertutup dan The Fed kehilangan kuncinya,” ujar Greg Wilensky dari Janus Henderson Investors.
Pasar swap memperkirakan suku bunga acuan baru akan turun pada Mei, dan sepanjang tahun ini bisa dipangkas 175 basis poin (bps). Namun kemungkinan penurunan Federal Funds Rate dalam rapat Mei kini tinggal 32%, padahal peluangnya sempat ada di 64% sebelum rilis data inflasi.
Di pasar lain, harga emas jatuh ke bawah US$ 2.000/ons untuk kali pertama sejak Desember akibat makin tipisnya probabilitas penurunan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Sementara harga Bitcoin mendekati level psikologis US$ 50.000.
Harga minyak relatif stabil setelah sempat jatuh karena sentimen di pasar yang cenderung risk-off.
(bbn)