Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Ambruk ke Bawah US$2.000/Ons, Terendah dalam 2 Bulan

Hidayat Setiaji
14 February 2024 06:10

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia jatuh pada perdagangan kemarin, hingga ke bawah US$ 2.000/ons. Rilis data ekonomi di Amerika Serikat (AS) menjadi pemberat gerak harga sang logam mulia.

Pada Selasa (13/2/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.992,96/ons. Jatuh 1,33% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah dalam 2 bulan terakhir.

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Dinamika terbaru di AS menjadi sentimen negatif bagi harga emas. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi Negeri Paman Sam pada Januari tercatat 3,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% yoy, tetapi masih di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 2,9%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari ada di 0,3%. Ini menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir dan juga di atas konsensus pasar dengan proyeksi 0,2%.

Sementara inflasi inti tercatat 3,9% yoy. Sama persis dengan bulan sebelumnya tetapi lagi-lagi lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar dengan perkiraan 3,7% yoy.