Ott Tammik - Bloomberg News

Bloomberg, 

Dinas Intelijen Luar Negeri Estonia dalam laporannya mengatakan Rusia kemungkinan akan memanfaatkan keunggulan dalam persediaan amunisi untuk menduduki lebih banyak wilayah Ukraina tahun ini. Hal tersebut diperkirakan terjadi jika bantuan persenjataan tidak segera dikirim ke Kyiv.

Kremlin memiliki sekitar tiga hingga empat kali lebih banyak artileri dibandingkan dengan Ukraina setelah mereka meningkatkan produksi amunisi sebanyak 4 juta unit tahun lalu. Jumlah tersebut naik dari 600.000 butir peluru pada 2022.

Kesenjangan tersebut akan semakin melebar. Karena "hampir pasti" pengiriman amunisi-amunisi dari negara-negara Barat tidak akan sebanding dengan produksi Rusia.