Analis Ungkap Alasan Bitcoin Meroket ke US$50 Ribu
Muhammad Julian Fadli
13 February 2024 15:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang perdagangan sepekan hingga hari ini, sejumlah Aset Kripto kompak melanjutkan tren penguatan. Termasuk harga Bitcoin yang berhasil menguat 17,2% dengan bergerak cepat menuju US$50.000 atau setara dengan sekitar Rp782 juta per koin.
Reli tersebut membawa harga Bitcoin mencapai US$50.000 untuk pertama kalinya sejak Desember 2021 yang merupakan efek positif dari ETF Bitcoin Spot AS yang baru menghasilkan arus masuk bersih sejumlah US$541 juta pada 9 Februari, menandai arus masuk terbesar untuk produk tersebut, menurut data dari platform analisis Aset Kripto SoSoValue.
Menyusul kapitalisasi pasar Bitcoin juga mendekati angka US$1 triliun, yang saat ini ada di angka US$980 miliar di mana naik lebih dari 130% dibandingkan Februari 2023 sebelumnya di angka US$415 miliar.
Mengutip data CoinMarketcap, Selasa (13/2/2024) siang, Bitcoin tengah bertengger di level US$50.100 menghijau 3,94% dalam 24 jam dan juga meroket mencapai 17,2% dalam sepekan. Adapun, total kapitalisasi pasar Aset Kripto berada di level US$1,87 triliun yang juga menguat 4% dalam 24 jam ini.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, menguatnya Bitcoin tentu berdampak positif ke Altcoin lainnya, termasuk Ethereum (ETH) melesat 6,15% dalam 24 jam bergerak di US$2.649,57 dan menguat 14,6% dalam periode 7 hari. Setelah pekan lalu, pengembang (Developer) Ethereum mengumumkan tanggal upgrade Dencun ke mainnet (Jaringan Utama) Ethereum pada 13 Maret 2024.