"Agar Daihatsu terlahir kembali sebagai perusahaan yang seharusnya, inilah yang kami yakini perlu dilakukan," kata Sato kepada para wartawan.
Penyelidikan internal yang diikuti dengan penggerebekan pemerintah terhadap kantor pusat Daihatsu menyebabkan penghentian produksi dalam negeri selama berminggu-minggu dan pencabutan sertifikasi untuk beberapa model.
Pabrikan ini memasok mobil dan suku cadang mobil lainnya untuk Toyota, Mazda Motor Corp, dan Subaru Corp. Pada tahun 2016, produsen mobil ini menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Toyota, yang telah berjanji untuk turun tangan jika Daihatsu kesulitan memberikan kompensasi kepada pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis.
Daihatsu mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan keluar dari Commercial Japan Partnership Technologies Corp atau CJPT, sebuah aliansi manufaktur strategis dengan Toyota dan Suzuki Motor Corp.
Produksi 10 model akan dilanjutkan pada 26 Februari, kata Okudaira pada Jumat setelah menyerahkan laporan kepada Menteri Transportasi Tetsuo Saito yang menguraikan langkah-langkah penanggulangan yang diusulkan untuk mencegah tindakan seperti itu di masa depan. Hal ini termasuk peningkatan jumlah staf dan waktu produksi, serta pelatihan untuk staf manajerial dan eksekutif dalam upaya meningkatkan transparansi.
Pada Januari, sebuah investigasi internal mengungkapkan bahwa unit lain, Toyota Industries Ltd ditemukan telah memanipulasi angka output daya untuk beberapa mesin dieselnya. Akio Toyoda, ketua grup Toyota, mengatakan bahwa seluruh organisasi perlu "kembali ke dasar" untuk mengatasi skandal-skandal ini.
Minggu lalu, Toyota menaikkan panduan setahun penuh untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret, menyusul tahun yang sangat baik yang didorong oleh rekor penjualan dan permintaan yang kuat untuk mobil hibrida di seluruh dunia.
(bbn)
