Thaksin dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan korupsi sekembalinya dari pengasingan selama 15 tahun. Dia mendapatkan pengampunan sebagian dari kerajaan pada September oleh Raja Maha Vajiralongkorn yang membuat hukumannya diringankan menjadi hanya satu tahun.
Pemimpin Thailand saat ini, Srettha Thavisin, yang mengepalai sebuah koalisi yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai--yang secara efektif dipimpin oleh Thaksin--mengatakan secara terpisah pada Selasa bahwa penangguhan hukuman Thaksin sejalan dengan hukum.
"Itu adalah haknya," kata Srettha kepada para wartawan setelah pertemuan kabinet di Bangkok, dan menambahkan bahwa Thaksin telah menjalani masa hukumannya dan akan menjalani kehidupan yang normal setelah dibebaskan.
Setiap kali dia dibebaskan, pergerakannya kemungkinan akan dilacak secara ketat atas apa yang dikatakan oleh para pengamat sebagai upaya pihak berwenang untuk mencegah tantangan terhadap status quo konservatif yang telah lama dipegang oleh negara tersebut.
Awal bulan ini, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menuntut Thaksin karena diduga menghina kerajaan atas komentar yang dibuatnya hampir satu dekade yang lalu. Langkah ini diambil beberapa hari setelah pengadilan tinggi memerintahkan partai oposisi utama di negara itu, Partai Move Forward, untuk menghentikan semua upaya untuk mengubah undang-undang penghinaan kerajaan yang ketat di negara itu--sebuah janji kampanye yang membantu partai ini meraih 40% suara dalam pemilihan umum pada Mei.
Seorang tokoh yang kontroversial, tapi bertahan dalam politik Thailand, Thaksin adalah kepala klan Shinawatra yang telah mendominasi pemilihan umum nasional hanya untuk secara rutin digulingkan dari kekuasaan. Kepulangannya dipandang sebagai bagian dari kesepakatan dengan militer yang menggulingkannya pada tahun 2006 dan pemerintahan adiknya, Yingluck Shinawatra, pada tahun 2014.
Beberapa jam setelah kembalinya Thaksin ke Thailand, Srettha terpilih sebagai perdana menteri baru negara tersebut setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan politik. Putri bungsu Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, mengambil alih kepemimpinan Pheu Thai tahun lalu, yang semakin memperkuat cengkeraman klan ini pada kekuasaan.
Selama dirawat di rumah sakit, Thaksin menjalani dua kali operasi, dan Paetongtarn mengatakan pada September bahwa keluarganya sedang mencari kemungkinan untuk mengupayakan pembebasan bersyarat bagi Thaksin.
Menurut hukum Thailand, tahanan yang telah menjalani setidaknya dua pertiga masa hukuman mereka dapat dibebaskan lebih awal dengan masa percobaan. Selain itu, tahanan yang berusia 70 tahun atau lebih dan menderita penyakit parah juga memenuhi syarat untuk dibebaskan setelah menjalani setidaknya enam bulan atau sepertiga dari masa hukuman mereka.
(bbn)
