"Kami menghitung, setiap kenaikan JKM US$0,5/mmbtu, PGAS perlu menyediakan tambahan provisi US$49 juta untuk kontrak bersama Gunvor, setara 19% dari perkiraan laba bersih PGAS tahun ini," terang Bob.
Meski begitu, dikabarkan jika PGN (PGAS) bersama Gunvor saat ini tengah mencari pasokan LNG dari supplier alternatif.
PGN juga meyakini provisi yang disiapkan saat ini cukup untuk menutup penalti, tanpa banyak mempengaruhi laba bersih karena harga gas yang tengah menguntungkan.
Bob melihat, PGN (PGAS) mengalami tantangan yang tidak mudah di bisnis distribusi gas. Namun, ini masih bisa dikompensasi oleh posisi arus kas perusahaan yang sehat.
Mempertimbangkan situasi yang tengah dihadapi perusahaan, Bob mempertahankan rekomendasi hold saham PGAS dengan target harga Rp1.225/saham. Saat ini, harga saham PGAS ada di Rp1.160/saham.
Bloomberg Technoz telah meminta tanggapan manajemen PGN (PGAS) terkait isu ini. Belum ada respons dari perusahaan hingga berita ini diturunkan.
(mfd/dhf)