“Hal ini sejalan dengan tren yang diamati oleh Kaspersky, di mana para penjahat siber menggunakan bahasa yang kurang populer dan lintas platform, yang menunjukkan kemampuan beradaptasi mereka terhadap tren teknologi terbaru.”
Lebih rinci Kaspersky menjelaskan bahwa malware ini melibatkan aplikasi NodeJS. Terdapat pola operasi yang mengeksekusi kode JavaScript rumit, memuat Nim yang membongkar file executable .NET, dan terakhir, eksekusi Trojan.
“Meskipun Coyote melewatkan penyamaran kode, dia menggunakan penyamaran string dengan enkripsi Advanced Encryption Standard (AES) guna untuk pengelabuan ekstra,” pungkas Kaspersky, dengan menyebut Coyote akan mengawasi aplikasi atau situs web perbankan tertentu yang akan diakses.
"Munculnya Coyote, Trojan jenis baru dari perbankan Brasil, mengingatkan kita untuk berhati-hati dan menggunakan pertahanan terbaru untuk menjaga keamanan informasi penting kita," jelas Fabio Assolini, kepala GReAT.
Kaspersky mengidentifikasi pada terjadi kenaikan serangan Trojan perbankan dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Totalnya mencapai 18 juta per tahun 2023.
" Hal ini menunjukkan bahwa tantangan keamanan online terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya jumlah ancaman siber, sangat penting bagi masyarakat dan bisnis untuk melindungi aset digital mereka," pungkas Kaspersky
(ros/wep)