Beras Pandan Wangi merek in house Indomaret, misalnya, mulai banyak beredar di salah satu platform dagang-el dengan harga di atas banderol resmi.
Di gerai resmi Indomaret, padahal, Beras Pandan Wangi volume 5 kilogram (kg) dibanderol Rp96.900. Adapun, berdasarkan pantauan acak di beberapa gerai luring ritel minimarket tersebut, stok Beras Pandan Wangi 5 kg Indomaret masih mengalami gangguan atau bahkan kekosongan.
Sebaliknya, di platform dagang-el seperti Tokopedia, beras tersebut justru terpantau banyak dijual dengan rata-rata banderol harga di atas Rp120.000 per kemasan 5 kg.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey pun mengakui pasokan beras nasional yang ada akhir-akhir ini belum disalurkan dengan baik ke pasar-pasar swalayan. Hal itu menjadi pemicu gangguan stok di gerai-gerai pengecer.
Sekadar catatan, ritel modern menjual 3 tipe beras, di antaranya beras komersial yang berasal dari perusahaan swasta, beras komersial milik Perum Bulog (Persero) yang diserap dari petani, serta beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berasal dari impor.
“Iya betul [masalah distribusi], kan ada beberapa peritel kenyataanya kosong karena memang tidak tersuplai dengan lancar,” ujar Roy saat ditemui di Food Station, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Roy mengatakan, kelangkaan stok beras premium di gerai-gerai ritel modern memang masih terjadi hingga saat ini, tetapi pasokan ditargetkan kembali pulih pada akhir pekan ini sejalan dengan penugasan stabilisasi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Tadi sih dibilang akhir minggu ini [pasokan sudah kembali normal], tetapi kita minta, karena Rabu libur, ya hari Kamis sudah keliatan, jangan tunggu Jumat—Sabtu karena memang ini urgen kan. Jangan sampai terjadi panic buying.”
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah bakal segera menggelontorkan 700.000 ton beras kepada pasar modern dan pasar tradisional.
Perinciannya, 200.000 ton beras komersial bakal digelontorkan hingga Maret 2024, sementara 500.000 ton beras SPHP bakal disalurkan hingga Maret 2024 dengan masing-masing sebanyak 250.000 ton per bulan.
Dalam kaitan itu, Jokowi memerintahkan untuk mengonversi stok 200.000 ton beras ke dalam kemasan 5 kg untuk beras komersial yang bakal dikerjakan oleh Food Station. Sementara itu, beras SPHP bakal dikerjakan oleh Bulog.
“Pak Presiden perintahkan hari ini semua tolong di-convert ke 5 kg kirim ke modern market, pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah disiapkan 200.000 ton, khusus untuk Jakarta, permintaan dari Pak Pj Gubernur DKI Jakarta [Heru Budi Hartono] dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya [Pamrihadi Wiraryo] diberikan 50.000 ton,” ujarnya.
(dov/wdh)