“Meski kami tidak melihat adanya bukti risiko paparan SVB terhadap neraca/likuiditas, beberapa perusahaan ini mungkin lebih rentan karena skalanya yang kecil, saldo kas yang rendah, dan kinerja saham yang buruk sejak go public,” tulis Turrin.
Contoh paling menonjol dari catatan Well Fargo adalah pembuat platform Blend Labs Inc. dan WalkMe Ltd.
Namun, juru bicara Blend, Bryan Michaleski mempertanyakan keakuratan dari pernyataan itu.
“Blend tidak berafiliasi atau berhubungan langsung dengan SVB. Blend bekerja dengan jaringan mitra perbankan yang beragam untuk memastikan bisnis kami tetap kokoh berdiri.” katanya dalam sebuah wawancara.
Saham Blend diketahui telah turun 5,4% sejak pengumuman SVB pada Rabu minggu lalu, tercatat buruk di Indeks Komposit Nasdaq. Sahamnya turun lebih dari 90% dari harga IPO Juli 2021. Presiden Tim Mayopoulos ditunjuk sebagai CEO baru yang akan melayani deposan SVB, regulator mengumumkan pada Senin (13/03/2023).
Sementara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (12/03/2023), WalkMe mengatakan sebagian kecil dari uangnya disimpan di Silicon Valley Bank tetapi paparan itu tidak signifikan. Saham WalkMe turun sekitar 70% dari harga IPO Juni 2021, termasuk aksi jual 13% sejak Rabu malam. Perusahaan menolak untuk memberikan komentar tambahan.
Kelemahan di antara IPO 2021 adalah mereka merupakan faktor utama di balik penurunan bersejarah dalam listing baru tahun lalu. Karena suku bunga yang lebih tinggi membebani pertumbuhan saham, saham baru mengalami kinerja buruk di pasar yang lebih luas selama aksi jualnya.
--Dengan asistensi dari Janet Freund.
(bbn)