Logo Bloomberg Technoz

Jelang Data Inflasi AS, Harga Emas Lanjut Melemah Hari Kelima

Tim Riset Bloomberg Technoz
13 February 2024 07:45

Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)
Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia bersiap melanjutkan tren penurunan tanpa jeda selama lima hari berturut-turut. Di pasar New York tadi malam, kontrak emas ditutup melemah 0,21% ke level US$2.020,05 per troy ounce. Tekanan yang dihadapi emas belum berakhir dengan pagi ini terpantau melemah lagi di kisaran US$2.018,66 per troy ounce.

Pergerakan canggung emas tidak bisa terlepas dari kewaspadaan pelaku pasar yang saat ini menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam.

Konsensus Bloomberg memperkirakan, inflasi AS pada Januari akan melanjutkan penurunan di 2,9% dari sebesar 3,4% di bulan sebelumnya. Bila prediksi itu terpenuhi, maka akan menjadi capaian inflasi tahunan pertama kali di bawah 3% sehingga bisa memberi optimisme pada pasar ada peluang penurunan bunga acuan. Itu memberikan sentimen positif bagi emas.

Akan tetapi, pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) yang cenderung melontar sinyal hawkish mungkin akan membatasi optimisme tersebut.

Dua pejabat The Fed yakni Thomas Barkin yang menjabat sebagai Gubernur The Fed Richmond dan Susan Collins, Gubernur The Fed Boston, menilai bank sentral masih perlu memastikan laju disinflasi, yang secara tak terduga menurun cepat tahun lalu, berlangsung di sektor lebih luas termasuk di sektor jasa dan perumahan. 'Syarat' baru itu mereka butuhkan sebelum akhirnya memutuskan memulai penurunan bunga.