Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita atau bayi berusia di bawah 5 tahun. Gejala ini kerap dipicu akibat kekurangan gizi kronis selama dalam kandungan atau periode pertumbuhan usia 0-2 tahun. Anak dengan gejala stunting akan mengalami pertumbuhan fisik seperti tinggi dan berat badan di bawah normal. Hal ini akan turut menyebabkan perlambatan tumbuh kembang lainnya.
Hingga akhir 2022, angka stunting di Indonesia sendiri masih bertengger pada 21,6% atau turun tipis dari tahun sebelumnya sebesar 24,4%. Hal ini membuat pemerintah harus bekerja keras karena harus memangkas angka stunting sekitar 7,6% dalam dua tahun.
"Tahun ini kita akan belanja Rp3.060 triliun, itu adalah belanja sangat besar jadi makin bisa menggunakan anggaran semakin baik, masyarakat bisa merasakan manfaat dihadapkan situasi global bukan situasi biasa-biasa saja," kata dia.
(krz/frg)