“Dengan meluncurkan perbaikan pada serangkaian produk seperti deterjen yang lebih efektif dan antiperspirant yang lebih tahan lama, perusahaan mungkin dapat meningkatkan penjualan produk dengan margin lebih tinggi. Sementara itu, harga bahan baku seperti petrokimia sedang surut,” katanya.
Sementara itu, peningkatan dalam sektor perawatan rumah dan pribadi menyumbang sekitar 65% pendapatan Unilever Indonesia sehingga dapat membantu mengimbangi tekanan margin akibat kenaikan biaya pemasaran dan personal. Kondisi ini juga meningkatkan margin operasi perusahaan secara keseluruhan.
Prospek Pendapatan
Unilever Indonesia diperkirakan dapat meningkatkan margin operasional pada Kuartal IV-2024 dibandingkan tahun lalu karena harga input yang lebih rendah dan peningkatan penjualan produk-produk premium yang lebih menguntungkan.
Perusahaan juga mengurangi biaya produksi produk-produk rumah tangga dan perawatan pribadi atau home and personal care (HPC) karena harga yang lebih rendah untuk input utama seperti petrokimia. Penghematan biaya tersebut dapat mengimbangi kenaikan belanja pemasaran dan meningkatkan profitabilitas pada kuartal-IV.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengeluarkan lebih banyak produk premium dengan margin lebih tinggi, khususnya untuk segmen HPC untuk memacu penjualan hingga akhir tahun dan memasuki tahun 2024. Peningkatan kontribusi pendapatan dari produk-produk yang lebih menguntungkan dapat meningkatkan margin Unilever Indonesia di kuartal IV-2024.
“Rasio biaya pemasaran dan penjualan Unilever Indonesia mungkin akan meningkat di atas 21,1% pada tahun sebelumnya, dengan asumsi perusahaan akan melakukan lebih banyak kampanye untuk memperkuat nilai merek dan meningkatkan penjualan,” imbuhnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Senin (12/2/2024), saham UNVR telah kehilangan 310 poin atau setara 9,79% ke level Rp2.960/saham, hingga pukul 15.25 WIB.
Penurunan harga sudah terlihat sejak pagi ini. Saham UNVR dibuka melemah ke level Rp3.170/saham dari penutupan sebelumnya di Rp3.270/saham. Nilai transaksi sebesar Rp204,7 miliar usai 68,69 juta saham ditransaksikan. Frekuensi transaksi sebesar 17,999 kali.
(mfd/roy)