Logo Bloomberg Technoz

Fleksibilitas Harga Acuan Dinilai Tidak Efektif Stabilkan Beras

Rezha Hadyan
14 March 2023 10:38

Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengenai fleksibilitas harga gabah atau beras dalam rangka penyelenggaraan cadangan beras pemerintah (CBP) dinilai tidak akan cukup efektif menstabilkan harga komoditas pangan pokok tersebut.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir mengatakan kebijakan perberasan lebih perlu difokuskan pada bagaimana membuat proses produksi menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. 

Terlebih, berbagai persoalan masih menghantui efisiensi produksi beras di Tanah Air hingga saat ini.

“Seperti tingginya ongkos produksi dan minimnya akses petani terhadap input pertanian berkualitas. Belum lagi, faktor di luar proses [produksi] seperti melemahnya daya beli, kenaikan harga bahan bakar minyak dan krisis iklim,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (14/3/2023).

Faisol menambahkan tingginya ongkos produksi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga beras nasional menjadi tinggi. Kondisi geografis Indonesia juga membuat biaya pengangkutan menjadi tinggi.

Langkah yang perlu dipastikan saat ini bukan fokus pada penyerapan. Namun, bagaimana membantu petani meningkatkan produktivitas di tengah kombinasi berbagai faktor yang memengaruhi proses produksi.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir