Saat ditanya mengenai transaksi, harga dan lainnya, Nixon enggan menyebutkan lebih jauh. Namun, Nixon mengaku sudah mengerucut pada satu target bank. “Mudah-mudahan kami fokuskan (satu bank) ini saja,” ujarnya.
Di tengah isu tersebut, BTN Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp702,3 miliar pada 2023. Jumlah tersebut melesat 110,5% dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp333,6 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan BTN Syariah sebesar 17,4% menjadi Rp37,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,6 triliun. Peningkatan juga terjadi pada DPK BTN syariah yang tumbuh pesat sebesar 20,7% menjadi Rp41,8 triliun pada 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp34,64 triliun.
Dari sisi penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut, membuat posisi aset BTN syariah mengalami lonjakan sebesar 19,79% menjadi Rp54,3 triliun pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp45,3 triliun.
“Kenaikan aset BTN Syariah yang sudah lebih dari Rp50 triliun ini, membuat perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah dan mendirikan BUS yang akan dilaksanakan tahun ini,” imbuhnya.
(mfd/dhf)