Sumber tersebut juga mengatakan, GOTO lebih terbuka terhadap kesepakatan setelah Patrick Walujo mengambil alih sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada tahun lalu.
“Diskusi terus berlangsung,” kata salah satu orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena negosiasi tersebut bersifat pribadi.
“Akan tetapi, para pemegang saham utama kedua perusahaan dikabarkan mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong perundingan tersebut,” tambah dia.
Berbagai opsi telah dijajaki oleh perusahaan tersebut yang juga mencakup pemisahan pasar utama mereka, dengan Grab mendapatkan kendali di Singapura dan beberapa pasar lainnya, sementara GOTO tetap memegang kendali di Indonesia.
Menariknya, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis berpandangan positif terhadap aksi tersebut dengan kecenderungan setuju dengan ini, yang merupakan inisiatif penggabungan dan akuisisi (Merger and Acquisition/M&A) didorong oleh para pemegang saham untuk menyatukan kedua layanan ride-hailers.
Niko juga menyebut sejumlah poin yang menarik antar keduanya. Pertama, baik itu Grab dan GOTO keduanya berada dalam posisi EBITDA positif yang disesuaikan. Kedua, Gojek telah mengkonsolidasikan kehadirannya di Indonesia, Singapura, dan juga Vietnam.
Selanjutnya yang ketiga, Grab sedang dalam pembicaraan dengan Delivery Hero untuk mengakuisisi Food Panda sebagai penyedia layanan online yang telah hadir di 11 pasar potensial di Asia.
Kecocokan keduanya juga muncul dari aksi mengejar aspirasi Finansial Teknologi (Fintech) seperti BNPL (Buy Now Pay Later) dan peminjaman digital.
“Kami menyukai story atas konsolidasi layanan ride-hailing yang sedang berkembang, yang secara signifikan mengubah pandangan terhadap peluang di Indonesia (Kurangnya uang untuk melawan persaingan dan lebih banyak uang untuk investasi dalam ekosistem untuk membangun front bersama dalam Fintech (Gopay–OVO yang 90% dimiliki oleh Grab dan Superbank digital + Jago),” terang Niko dalam riset yang diterbitkan, Senin (12/2/2024).
Saat ini, Niko memberikan peringkat Buy untuk saham GOTO, dengan target harga potensial dapat mencapai Rp125/saham, setelah baru-baru ini mereka meningkatkan target harga untuk memperhitungkan kesepakatan menguntungkan bagi GOTO dengan media sosial terkemuka TikTok dan bisnis e-commerce-nya.
(fad/roy)