Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan CASA sebesar 3,6% secara tahunan dan deposito yang meningkat 10,1% secara tahunan. Sehingga, CASA Ratio tercatat turun menjadi 71,2% dari sebelumnya 72,4%.
Sebelumnya Erni Marsella Siahaan, Analis Ciptadana Sekuritas, dalam risetnya mengatakan target BNI untuk mencapai rasio LaR 10% di 2024 dan mencapai single digit di 2025 sejalan dengan target bank untuk mencapai cost of credit di bawah 1% untuk jangka panjang.
"Kami telah merevisi estimasi laba kami untuk 2024/25F sebesar 3%, terutama karena asumsi CoC yang sedikit lebih baik," tulis Erni dalam laporan risetnya.
Erni memperkirakan laba bersih BNI dapat tumbuh 16,7% di tahun 2024 menjadi Rp 24,4 triliun. Sejalan dengan Ciptadana Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas juga memperkirakan laba bersih BNI di tahun ini berpotensi mencapai Rp 24,6 triliun.
Dengan adanya potensi pertumbuhan laba bersih hingga dua digit di 2024, kedua sekuritas tersebut mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BBNI. Ciptadana Sekuritas memasang target price BBNI di Rp 6.300, setara dengan 1,4x Price to Book Value (PBV) BBNI di 2024, sedangkan CGS-CIMB mematok target harga BBNI di Rp 6.750, setara dengan 1,5x PBV.
(red)