Pada kesempatan terpisah hari ini, Bayu mengatakan bahwa total cadangan beras Bulog itu sudah termasuk beras jenis premiun dan untuk menunjang SPHP.
"Itu total. itu semua [termasuk yang premium]. Kita impornya kan 5%," ujarnya di Istana Kepresidenan, pagi ini.
Bayu menyebut sumber stok CBP tersebut termasuk yang berasal dari program impor beras pemerintah yang direncanakan sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Sampai dengan saat ini, alokasi tersebut baru direalisasikan sebanyak 500.000 ton.
Meski demikian, kata dia, impor tersebut nantinya akan menyesuaikan ketersediaan pasokan di dalam negeri, sebelum adanya panen raya yang bakal dimulai pada Maret tahun ini.
"Masih panjang tahun ini, masih akan melewati paceklik Juni—Juli, Oktober dan seterusnya. Jadi kita harus persiapan panjang."
Belakangan, harga beras merangkak naik dan tidak terkendali, yang berujung pada isu-isu lanjutan seperti gangguan pasokan ke tingkat pengecer atau ritel.
Bahkan, sejumlah pasar swalayan wilayah di Jabodetabek pun telah mengalami kelangkaan stok beras jenis premium. Namun demikian, Bayu mengatakan pemerintah tak akan membatasi pembelian tersebut.
"Enggak ada [pembatasan], berapa pun yang dibutuhkan sepanjang sesuai aturan," kata dia.
Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, beberapa ritel modern di Jabodetabek mulai kehabisan stok beras. Di pasar swalayan besar, stok beras terpantau masih tersedia, meskipun konsumen dibatasi membeli maksimal 2 sak beras per harinya.
Banjiri Pasar
Terkait dengan gangguan stok tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan Bulog terkait dengan kemungkinan penugasan menggelontork pasokan beras ke pasar guna mengatasi anomali perberasan di ritel modern.
“Hal yang dibahas hari ini adalah mengenai isu perberasan nasional. Jadi kami ditugaskan hari ini untuk mendistribusikan stok Bulog yang ada di Bulog kepada pasar,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi seusai pertemuan di Istana Negara, Senin (12/2/2024).
Saat ini, Arief memastikan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai pasar barometer perberasan di Jabodetabek tergolong tinggi karena berada di atas 34.000 ton. Nantinya, beras itu yang bakal disalurkan ke pasar-pasar tradisional dan pasar modern (modern market).
“Ini yang harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan modern market. Sekali lagi, perintahnya adalah banjiri pasar,” ujar Arief.
(ibn/wdh)