Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil di Gaza dari operasi militer di Rafah, dengan mengatakan bahwa Israel tidak boleh melanjutkan tanpa "rencana yang kredibel dan dapat dieksekusi" untuk keselamatan dan dukungan mereka. Israel telah mengisyaratkan bahwa mereka akan segera memperluas operasi daratnya ke daerah tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga mengatakan bahwa ia "sangat prihatin" dengan prospek perluasan serangan militer Israel yang menargetkan Rafah.
Deeply concerned about the prospect of a military offensive in Rafah – over half of Gaza’s population are sheltering in the area.
— David Cameron (@David_Cameron) February 10, 2024
The priority must be an immediate pause in the fighting to get aid in and hostages out, then progress towards a sustainable, permanent ceasefire.
Secara terpisah, Israel mengatakan telah menyelamatkan dua sandera dari penyekapan dalam sebuah operasi di Rafah. Kedua warga Israel tersebut diculik dalam serangan 7 Oktober oleh militan Hamas. Keduanya berada dalam kondisi medis yang baik, kata pihak berwenang.
(bbn)