“Ini yang harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan modern market. Sekali lagi, perintahnya adalah banjiri pasar,” ujar Arief.
Arief juga menanggapi adanya isu kelangkaan beras di ritel modern segmen kelontong atau minimarket. Menurutnya, saat ini pemerintah memang memastikan bahwa distribusi beras berjalan dengan lancar.
Arief mengatakan, Bapanas bersama Bulog bakal melakukan pembahasan dengan peritel untuk mengisi pasokan beras di peritel.
“Jadi izinkan kami bekerja sama dengan seluruh ritel yang ada. Pagi ini saya bersama dengan Bulog kemudian peritel-peritel untuk membahas ini semua untuk mengisi pasar ritel,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Arief juga menegaskan bahwa program bantuan pangan yang dilanjutkan hingga Juni 2024 tidak membebani pasokan beras, khususnya beras premium.
Mengutip data Food Station, Senin (12/2/2024), Memasuki Februari, stok awal dan stok akhir beras di PIBC cenderung mengalami fluktuasi. Namun, per 11 Februari, stok beras di pasar induk terbesar itu turun dari rekor tertingginya sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) yang terjadi pada 9 Februari 2024. Berikut perinciannya:
- 1 Februari : stok awal 30.097 ton, stok akhir 31.611 ton
- 2 Februari : stok awal 31.611 ton, stok akhir 31.939 ton
- 3 Februari : stok awal 31.939 ton, stok akhir 30.769 ton
- 4 Februari : stok awal 30.769 ton, stok akhir 30.509 ton
- 5 Februari : stok awal 30.509 ton, stok akhir 31.295 ton
- 6 Februari : stok awal 31.295 ton, stok akhir 31.027 ton
- 7 Februari : stok awal 31.027 ton, stok akhir 31.504 ton
- 8 Februari : stok awal 31.504 ton, stok akhir 33.126 ton
- 9 Februari : stok awal 33.126 ton, stok akhir 34.590 ton
- 10 Februari : stok awal 34.590 ton, stok akhir 34.478 ton
- 11 Februari : stok awal 34.478 ton, stok akhir 32.250 ton
(dov/wdh)