“Ini yang harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan modern market. Sekali lagi, perintahnya adalah banjiri pasar."
Tak Ada Hubungan dengan Bansos
Terkait dengan dugaan bahwa disrupsi program bantuan sosial (bansos) pangan telah mengganggu suplai dan distribusi beras premium di ritel modern, Arief pun membantahnya.
Menurut Arief, beras untuk bansos tidak memiliki kaitan dengan harga beras komersial di pasaran.
“Bantuan pangan beras pemerintah itu memang ditiadakan 8—14 Februari untuk penghormatan kepada pemilu yang dijalankan saat ini. Kalau bantuan pangan tidak memengaruhi itu [stok beras komersial di ritel modern].”
Ke depan, untuk memastikan pasokan aman, Bapanas akan memantau hasil panen raya pada Maret sesuai dengan target Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu di atas 34 juta ton. Dengan demikian, dia berharap harga beras mulai bisa berangsur turun bulan depan.
Belakangan ini, isu gangguan pasok beras pun kembali mencuat, tecermin dari stok beras di beberapa pasar swalayan di Jabodetabek yang mulai habis.
Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, beberapa ritel modern di Jabodetabek mulai kehabisan stok beras. Di pasar swalayan besar, stok beras terpantau masih tersedia, meskipun konsumen dibatasi membeli maksimal 2 sak beras per harinya.
Berbanding terbalik, stok beras di PIBC selaku acuan kondisi perberasan Jakarta dan sekitarnya di tingkat pedagang besar justru terus bertambah, meski harganya cenderung naik.
Mengutip data Food Station, pada 1 Januari 2024 stok awal PIBC mencapai 32.646 ton dengan pemasukan harian sebanyak 60 ton dan pengeluaran 16 ton. Stok akhir di pasar induk tersebut pada awal tahun ini adalah sejumlah 32.690 ton.
Memasuki Februari, stok awal dan stok akhir beras di PIBC cenderung mengalami fluktuasi. Namun, saat ini, stok beras di pasar induk terbesar itu mencapai rekor tertingginya secara year to date (ytd).
Per 8 Februari 2024, pemasukan beras di PIBC terpantau menembus rekor tertingginya sepanjang dua bulan pertama tahun berjalan, yaitu sebanyak 4.529 ton, sedangkan pengeluarannya hanya sejumlah 2.907 ton. Per 11 Februari 2024, stok awal di PIBC mencapai 34.478 ton, sedangkan stok akhirnya 32.250 ton.
(wdh)