Hamas ke Israel: Serangan Darat ke Rafah Ancam Pembebasan Sandera
Redaksi
12 February 2024 10:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Hamas telah memperingatkan Israel bahwa serangan darat di Rafah akan membahayakan negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan dan tahanan. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa serangan tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang "kredibel" untuk melindungi warga sipil di kota tersebut.
Melansir Aljazeera, Senin (12/2/2024), kelompok-kelompok bantuan dan pemerintah asing, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat, telah menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi militer darat ke kota Gaza di bagian paling selatan.
Rafah, di perbatasan dengan Mesir, adalah tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang melarikan diri dari pengeboman tanpa henti oleh Israel di tempat lain di Jalur Gaza dalam perang empat bulan melawan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok Palestina itu pada 7 Oktober.
"Setiap serangan oleh tentara pendudukan di kota Rafah akan merusak negosiasi pertukaran," kata seorang pemimpin Hamas kepada kantor berita AFP dengan syarat tidak disebutkan namanya.
Netanyahu telah mengatakan kepada pasukannya untuk bersiap-siap memasuki kota yang kini menjadi tempat tinggal lebih dari separuh penduduk Gaza. Ini memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap warga sipil yang mengungsi.