Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengalami tren peningkatan, tetapi tidak terjadi secara signifikan pada awal Februari 2024.

Mengutip data terakhir PT Food Station Tjipinang Jaya, per Senin (12/2/2024) pagi, harga beras Cianjur Kepala pada 11 Februari 2024 adalah Rp18.414/kg yang merupakan harga paling tinggi pada awal Februari 2024.

Dibandingkan dengan 2 Februari 2024, harga beras Cianjur Kepala saat itu berada di level Rp18.329/kg. Dengan kata lain, harga beras Cianjur Kepala pada hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp85 dibandingkan dengan harga pada awal bulan ini. 

Senada, harga beras Cianjur Slyp juga pada hari ini juga berada pada level tertinggi yakni Rp16.811/kg. Harga ini mengalami kenaikan Rp478 dibandingkan dengan harga pada 2 Februari 2024 yakni Rp16.333/kg. 

Selanjutnya, harga beras setra ramos atau IR-64 I pada hari ini adalah Rp14.963/kg atau mengalami kenaikan Rp600 dari harga 2 Februari 2024 yakni Rp14.363/kg.

Harga beras IR-64 II hari ini adalah Rp14.486/kg dan mengalami kenaikan sebesar Rp557 dari harga 2 Februari 2024 yakni Rp13.929/kg.

Terakhir, harga beras IR-64 III pada hari ini adalah Rp10.655/kg dan bukan merupakan harga yang tertinggi pada awal Februari 2024. Harga tertinggi justru berada pada 2 Februari 2024 yakni Rp10.975/kg. Dengan kata lain, harga pada hari ini mengalami penurunan sebesar Rp320 dari harga 2 Februari 2024.

Memasuki Februari, stok awal dan stok akhir beras di PIBC cenderung mengalami fluktuasi. Namun, per 11 Februari, stok beras di pasar induk terbesar itu turun dari rekor tertingginya sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) yang terjadi pada 9 Februari 2024.

Berikut perinciannya:

  • 1 Februari : stok awal 30.097 ton, stok akhir 31.611 ton
  • 2 Februari : stok awal 31.611 ton, stok akhir 31.939 ton
  • 3 Februari : stok awal 31.939 ton, stok akhir 30.769 ton
  • 4 Februari : stok awal 30.769 ton, stok  akhir 30.509 ton
  • 5 Februari : stok awal 30.509 ton, stok akhir 31.295 ton
  • 6 Februari : stok awal 31.295 ton, stok akhir 31.027 ton
  • 7 Februari : stok awal 31.027 ton, stok akhir 31.504 ton
  • 8 Februari : stok awal 31.504 ton, stok akhir 33.126 ton
  • 9 Februari : stok awal 33.126 ton, stok akhir 34.590 ton
  • 10 Februari : stok awal 34.590 ton, stok akhir 34.478 ton
  • 11 Februari : stok awal 34.478 ton, stok akhir 32.250 ton

(dov/wdh)

No more pages