Swiftie (sebutan untuk penggemar Taylor Swift) menghabiskan setidaknya US$1.500 untuk menghadiri pertunjukan, termasuk biaya tiket, hotel, penerbangan, dan makanan.
Film konser Eras Tour akan mulai diputar di sebagian besar dari 8.500 bioskop yang telah dikonfirmasi di 100 negara pada tanggal 13 Oktober. Perilisan teatrikalnya dilakukan setelah lebih dari 3 juta penggemar menghadiri bagian pertama dari dua tur di Amerika Serikat. Secara keseluruhan, pertunjukan Swift di seluruh dunia diperkirakan akan menghasilkan US$1 miliar.
Pelantun ‘All to Well’ tersebut juga meningkatkan penonton Sunday Night Football NBC, berkat kekaguman penggemar terhadap hubungannya dengan Travis Kelce, tight end untuk Kansas City Chiefs.
Menurut data Nielsen, rating untuk Thursday Night Football, yang eksklusif disiarkan di Prime untuk musim kedua, meningkat 25 persen setelah awal yang lambat tahun lalu, dengan rata-rata 12,5 juta pemirsa per pertandingan.
Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donalad Trump mengatakan bahwa Taylor Swift tidak akan kembali mendukung Joe Biden pada Pemilihan kembali.
Trump juga mengatakan Taylor Swift dianggap tidak bisa setia kepada orang yang telah membuatnya kaya.
“Saya yang menandatangani dan bertanggung jawab atas Undang-Undang Modernisasi Musik untuk Taylor Swift dan semua Artis Musik lainnya," kata calon terdepan dari Partai Republik tersebut dalam sebuah postingan di platform media sosialnya, Truth Social.
"Joe Biden tidak melakukan apa-apa untuk Taylor, dan tidak akan pernah."
Bintang pop global miliarder tersebut mendukung Biden dalam pemilihan presiden tahun 2020, ketika dia pertama kali bersaing melawan Trump.
Joe Biden juga beberapa kali juga melakukan cara untuk mendapatkan suara dari Taylor Swift. Salah satunya saat beredarnya foto-foto Taylor Swift yang dibuat secara eksplisit menggunakan AI.
Juru bicara Gedung Putih saat itu, Karine Jean-Pierre, mendesak Kongres untuk mempertimbangkan undang-undang baru guna mengatasi penyebaran gambar palsu dan pelecehan seksual secara online.
"Ini sangat mengkhawatirkan," kata Jean-Pierre kepada wartawan.
"Meskipun platform media sosial memiliki kebijakan tersendiri mengenai moderasi konten, kami percaya mereka memiliki peran penting dalam menegakkan aturan mereka sendiri untuk mencegah penyebaran misinformasi dan gambar intim tanpa persetujuan," lanjutnya.
(spt)