Logo Bloomberg Technoz

Sementara Indonesia, produsen CPO terbesar dunia, mewajibkan adanya izin bagi ekspor seluruh produk minyak sawit mulai 15 Februari. Sebelumnya, izin ekspor hanya berlaku untuk CPO, olein, minyak jelantah, dan residu.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,39. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang di posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 42,08. Sebenarnya belum oversold, sehingga ada risiko tekanan jual. Apalagi mengingat harga CPO sudah naik begitu tinggi, risiko profit taking tentu akan membayangi.

Target support terdekat ada di MYR 3.874/ton. Jika tertembus, maka harga CPO bisa turun lagi menuju MYR 3.865-3.856/ton.

Sementara target resisten terdekat adalah MYR 3.908/ton. Penembusan di titik ini bisa membuat harga CPO naik ke rentang MYR 3.911-3.914/ton.

(aji)

No more pages