Di Eropa, lembaga think-tank Ember melaporkan pembangkitan listrik dengan batu bara pada 2023 anjlok 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara dengan tenaga angin naik 13% dan menyumbang 18% dari total bauran energi.
“Eropa dalam jalur yang tepat untuk menghentikan penggunaan batu bara. Kami meyakini ini akan terus berlanjut,” sebut Dave Jones, Global Insight Lead for Climate di Ember, seperti diwartakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,54. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 95,27. Sudah di atas 80, yang berarti sudah jenuh beli (oversold).
Oleh karena itu, sepertinya harga batu bara akan bergerak turun. Target support terdekat adalah US$ 119/ton. Jika tertembus, maka US$ 116/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 124/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik ke US$ 126/ton.
(aji)