Craig Torres and Christopher Condon - Bloomberg News 

Setelah kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB), regulator di Amerika Serikat (AS) menyusun berbagai paket kebijakan darurat untuk mendukung lembaga keuangan supaya tetap bertahan. Langkah itu dirancang untuk mencegah kegagalan lebih lanjut di sistem perbankan Amerika dan meredakan ketakutan para deposan besar bank yang tidak diasuransikan bahkan ketika perdebatan tentang seberapa besar masalah itu masih berlangsung. 

Langkah-langkah lain juga ditujukan untuk mengurangi ketegangan pada neraca bank yang dipicu oleh kebijakan pengetatan moneter oleh The Federal Reserve, setahun terakhir.

1. Apa yang dilakukan oleh regulator?

Departemen Keuangan AS, Fed dan Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) bersama-sama mengumumkan upaya untuk meningkatkan kepercayaan pada sistem perbankan. FDIC mengatakan akan menutup rekening nasabah SVB dengan cara yang “sepenuhnya melindungi semua dana deposan”, sebuah janji yang juga diberikan pada nasabah Signature Bank yang ditutup oleh regulator perbankan New York pada Minggu (12/3/2023).

Lebih dari 93% simpanan domestik di SVB adalah simpanan nasabah bisnis yang nilainya melampaui batas penjaminan FDIC yaitu maksimal sebesar US$ 250.000. Adapun untuk Signature Bank, nilai deposit yang tidak mendapatkan asuransi -tapi diberikan jaminan dengan pasal khusus- mencapai 90% dari nilai simpanan.

• The Fed mengumumkan program baru bernama Bank Term Funding Program (BTFP) yang menawarkan pinjaman selama setahun pada bank dengan syarat mudah. Yaitu, membolehkan bank mengagunkan obligasi US Treasury miliknya ke bank sentral untuk mendapatkan dana dan menghargai obligasi di harga par. 

2. Bagaimana program Fed bekerja?