Selanjutnya, Hasto mengatakan pihaknya juga mengendus kecurangan lain, di mana terdapat gerakan untuk mengalihkan suara dari satu partai politik ke partai politik lainnya yang belum lama muncul tetapi dekat dengan kekuasaan.
“Ini yang kemudian harus diwaspadai karena mintanya tidak main-main. Dengan menekan kepala desa oleh aparatur oknum-oknum dari Polri kalau di Jawa. Di luar Jawa, ada oknum TNI untuk memberikan suara per desa 200 hingga 300 kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” ujarnya.
“Ini laporan yang bisa dipertanggungjawabkan karena kami ada sumber dan ada yang mencatat dan ini sebagai hal yang kita waspadai bersama,” imbuhnya.
Dalam kaitan itu, Hasto menegaskan agar pihak-pihak yang berniat melakukan kecurangan untuk berhati-hati karena bakal berhadapan dengan saksi yang diklaim berani dalam melawan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Selain itu, Satgas Ganjar-Mahfud juga bakal bersiap (standby) untuk mencegah kecurangan karena telah melakukan deklarasi anti-politik uang dan anti-intimidasi yang telah dideklarasikan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Di luar saksi, lanjut Hasto, terdapat badan bantuan hukum yang siap memberikan advokasi dan perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang nantinya menyuarakan gerakan anti-intimidasi dan gerakan anti-politik uang.
“Jangan takut membela suara rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan. Kepada seluruh masyarakat, kami serukan (untuk) tidak takut terhadap intimidasi, kami akan berikan pembelaan sebaik-baiknya untuk mengawal suara rakyat,” pungkasnya.
(dov/ros)
