“Justru ketika (Mensos) Risma kokoh di dalam menjaga data benar-benar untuk orang miskin kemudian ada kepentingan politik lain kemudian Bu Risma tidak dilibatkan. Ini harus dikawal karena pengalaman yang lalu, kedudukan Mensos sangat penting. Berada di tangan salah itu penyalahgunaan bisa luar biasa jelang Pemilu,” ujarnya.
Selain itu, Hasto juga menjelaskan ihwal kubu Ganjar-Mahfud yang diduga melakukan kecurangan dengan Pakta Integritas Pj Bupati Sorong untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari peristiwa operasi tangkap tangan (OTT).
“Apa yang terjadi di Sorong itu tidak lepas dari proses OTT yang pada saat itu dilakukan. Kita tahu OTT itu setoran kepada siapa, yang jelas bukan untuk 03. 03 pergerakan di tengah rakyat tanpa manipulasi karena kami yakin pada jalan kebenaran,” ujarnya.
“Maka tiga hari ke depan (menjelang Pemilu 2024), kami meyakini setelah kampanye akbar di mana rakyat datang memberikan dukungan (kepada) Ganjar-Mahfud akan terjadi perubahan psikologis, termasuk mereka-mereka yang sebelumnya mau melakukan intimidasi jadi ragu-ragu,” imbuhnya.
Dalam kaitan itu, Hasto kembali menggarisbawahi agar TNI-Polri bisa netral dan tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu yang melanggar konstitusi.
(dov/ros)