Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Canada Nickel mengumumkan rencana pengembangan fasilitas pemrosesan hilir nikel dan baja tahan karat di wilayah Timmins, Ontario, Amerika Utara. Hal ini disampaikan tak berselang lama setelah perusahaan rampung mengumpulkan dana dari Samsung dan Agnico Eagle Mines.

Dikutip dari Kitco.com, manajemen berharap fasilitas tersebut menjadi fasilitas pemrosesan nikel terbesar di Amerika Utara dan fasilitas produksi baja tahan karat dan paduan terbesar di Kanada.

Pabrik pengolahan nikel tersebut diharapkan dapat mencapai kapasitas lebih dari 80.000 ton nikel setiap tahun melalui tiga tahap. Rencananya, pabrik akan memulai produksi pada awal 2027 dengan menggunakan bantuan pihak ketiga. Hal ini bergantung pada persetujuan perizinan.

Selain pabrik pengolahan nikel, fasilitas produksi baja tahan karat dan logam campuran diharapkan akan dibangun untuk memproses konsentrat magnetit nikel-kromium (NiCr) dari proyek Crawford Nickel dan umpan lainnya untuk diubah menjadi lebih dari 1 juta ton logam campuran. 

Produknya, termasuk lebih dari 500.000 ton baja tahan karat kelas 304 setiap tahunnya. Fasilitas ini diharapkan berkembang seiring dengan perluasan proyek Crawford Nickel dan akan menjadi fasilitas produksi baja tahan karat terbesar di Kanada.

Pengumuman ini disampaikan meskipun harga nikel telah anjlok lebih dari 42% menjadi US$15.753 per ton selama setahun terakhir karena kelebihan pasokan dari operasi nikel di Indonesia.

Harga saham Canada Nickel naik 1,42% menjadi US$1,43 per saham. Bulan lalu Samsung menginvestasikan US$18 juta di Canada Nickel, menyusul investasi Angico Eagle Mines sebesar US$17 juta yang dilakukan pada Desember.

(red)

No more pages