Anies juga mengakui selain yang hadir di JIS, masih ada jutaan lainnya masyarakat yang tidak bisa hadir, namun menitipkan doa untuk perubahan.

"Mereka adalah orang-orang yang membawa semangat perubahan mereka yang tidak gentar dengan ancaman," ucap Anies.

"Yakinlah Allah yang Maha Kuasa, Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan mencatat ini sebagai jiwa perjuangan demokrasi Indonesia. Jihad untuk demokrasi," tegas Anies.

"Man Jadda wajada. Jika ada kemauan Allah akan buka jalan untuk keberhasilan," ucap Anies.

Anies mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia bukan penonton dalam proses pemilu. Masyarakat, kata Anies, bukan hadirin dalam proses demokrasi.

"Saudara-saudara adalah penggerak perubahan," ujar Anies.

(prc/ain)