Kombinasi perubahan posisi investor dan aksi ambil untung menjadi pendorong kenaikan harga emas, kata Head of Commodity Strategy TD Securities Bart Melek dalam risetnya.
“Pasar emas semestinya akan kehilangan momentum setelah mencapai titik kestabilan secara teknikal dan harga akan melambat pekan depan. Masih ada risiko The Federal Reserve (Bank Sentral AS) kembali mengedepankan posisi hawkish jika inflasi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda,” jelas Melek.
Pada pukul 16:20 waktu New York, harga emas di pasar spot naik 2,4% ke US$ 1.914,05/ons. Sejak 8 Maret 2023, harga sudah naik sekitar 5% karena kekhawatiran akan isu SVB.
Sementara harga tembaga naik 0,8% ke US$ 8.950/ton di London. Harga aluminium naik 0,9%, demikian pula logam dasar lainnya.
(bbn)