Logo Bloomberg Technoz

Sejak awal tahun, rezim Kim Jong Un telah meningkatkan kampanye tekanan terhadap Korsel mulai dari uji coba rudal jelajah hingga merobohkan sebuah monumen di Pyongyang yang melambangkan harapan unifikasi.

Pemerintahan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa mereka yakin Korut akan berusaha meningkatkan ancamannya menjelang pemilihan parlemen pada bulan April.

Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif pimpinan Yoon Suk Yeol, yang mendukung kerja sama militer dengan AS dan sikap keras terhadap Pyongyang, berusaha merebut kendali badan tersebut dari Partai Demokrat yang menjadi oposisi, yang lebih mendukung pemulihan hubungan dengan Korea Utara.

Ilustrasi Korea Utara (Korut) (Sumber: Bloomberg)

Pemimpin Korea Utara diketahui memiliki kebiasaan meluncurkan provokasi yang bertepatan dengan pemilihan umum di Korsel.

Sementara itu, Kim Jong Un tidak menunjukkan kecenderungan bahwa ia ingin kembali ke perundingan perlucutan senjata nuklir yang macet dan telah meluncurkan serangkaian senjata baru yang dirancang untuk memberikan serangan nuklir ke AS dan sekutunya di Asia.

Hal ini menimbulkan beberapa spekulasi bahwa Kim Jong Un telah mengubah sikapnya dari yang suka marah-marah menjadi bersiap-siap untuk berperang. Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Kim Jong Un bahwa jika memicu serangan nuklir itu berarti akhi dari rezimnya.

(bbn)

No more pages