Ketiga, biaya distribusi yang meningkat pada akhirnya akan meningkatkan biaya impor yang dilakukan Indonesia. Dengan demikian, harga gula nasional menjadi lebih mahal dengan kondisi tersebut.
Di lain sisi, Indonesia harus tetap melakukan pengadaan gula melalui impor walaupun dengan biaya yang tinggi untuk mencegah kenaikan lebih lanjut pada harga gula di tingkat nasional.
“Impor gula saat ini lebih memerlukan dana yang besar dan waktu pengapalan yang lebih lama sehingga menjadikan biaya pengadaan lebih mahal,” ujarnya.
“Bila jumlah gula yang diimpor dalam waktu dekat kurang dari 500.000 ton, akan memicu harga gula terus naik,”
Yadi memaparkan saat ini harga gula pada tingkat ritel di Jawa berada pada kisaran Rp16.000/kg hingga Rp18.000/kg. Sementara itu, harga dari produsen sekitar Rp14.900 hingga Rp15.500/kg.
“Bila realisasi pengadaan gula terlambat, harga bisa mencapai Rp19.000/kg. Untuk daerah remote ditambah sekitar Rp2.000/kg,” ujarnya.
Selain itu, Yadi memaparkan bahwa pasokan dan harga gula pada akhir 2024 juga berpotensi menjadi lebih buruk bila impor tidak memadai. Terlebih, produksi gula pada 2024 diperkirakan turun menjadi sekitar 2 juta ton.
Selain itu, penurunan protas tebu juga diprediksi bisa mencapai 15% dan rendemen tidak lebih baik dari 2023 akibat El-Nino. Konsumsi gula kristal putih (GKP) padahal masih tetap pada kisaran 3 juta ton.
Sebelumnya, produksi gula Thailand diprediksi lebih rendah dari perkiraan awal musim ini. Cuaca kering mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yang akan memperketat pasokan global dan berpotensi mendorong kenaikan harga gula.
Kelompok industri Thai Sugar Millers Corp, menurut Direktur Rangsit Hiangrat, telah memangkas perkiraan produksi sebesar 500.000 ton menjadi 7,5 juta ton untuk musim 2023—2024. Jika perkiraan tersebut terpenuhi, maka produksi akan turun sepertiga dibandingkan musim sebelumnya.
"Hujan tidak turun pada periode kritis saat tebu membutuhkan air untuk tumbuh," kata Rangsit dalam sebuah wawancara, sambil menyebut perubahan iklim. "Hujan datang terlambat dan tanaman sudah terhambat pertumbuhannya, sehingga tidak banyak membantu."
(dov/wdh)