Pada rapat tersebut, DPR pun sebenarnya sudah mendorong perusahaan pelat merah tersebut menambahkan rangkaian kereta dari produk INKA. DPR ingin seluruh BUMN lebih banyak menggunakan produksi dalam negeri dibandingkan impor dari luar negeri.
"Tentu kita akan meminta alasan pembelian melalui impor dan mengapa impornya dari China," kata Sarmuji.
Sebagai informasi, dalam penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China. Dalam kesepakatan itu, Indonesia akan membeli 3 KRL tipe KCI-SFC120-V baru dari China ini senilai Rp 783 miliar.
Belakangan, KAI kabarnya memindahkan rencana pembelian trainset ke China karena mendapat ancaman dari Negeri Tirai Bambu tersebut. China kabarnya mengancam akan menahan pinjaman untuk proyek Whoosh jika Indonesia mengimpor kereta dari Jepang.
(red/frg)