Logo Bloomberg Technoz

Divestasi Vale Harus Utamakan Harga Terbaik Bagi Indonesia

Mis Fransiska Dewi
08 February 2024 14:17

Ruang kendali Pembangkit Listrik Tenaga Air Balambano, PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ruang kendali Pembangkit Listrik Tenaga Air Balambano, PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah diminta untuk mengedepankan harga terbaik dalam proses divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Tidak ada urgensi bahwa divestasi harus selesai dalam waktu dekat bila belum mencapai kesepakatan harga yang menguntungkan bagi Indonesia.

Pengamat Energi Fahmy Radhi mengungkapkan, tidak ada urgensi pemerintah untuk mempercepat proses negosiasi harga 14% saham yang diinvestasikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada holding pertambangan pelat merah, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID). 

“Tidak perlu terburu-buru karena tidak ada urgensinya bagi Indonesia untuk segera memutuskan karena yang terpenting adalah soal negosiasi harga divestasi, bukan waktu,” kata Fahmy saat dihubungi, Kamis (8/2/2024). 

Menurut dia, pemerintah harus kukuh mempertahankan untuk divestasi di bawah harga pasar. Negosiasi tersebut terbilang memang masih terkatung-katung hingga saat ini, dari semula yang ditargetkan rampung pada medio tahun lalu.

Namun belakangan, beredar kabar bahwa MIND ID meminta harga sekitar Rp2.800/saham, nyaris separuh atau sekitar 40% dari rata-rata harga pasar saham INCO saat ini yang di atas Rp4.000/lembar.