Setelah berbicara dengan para pemimpin Qatar dan Mesir, yang berfungsi sebagai mediator, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran tersebut dengan Netanyahu saat tiba di Israel.

Di Ramallah, Blinken kemudian mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Pada 7 Oktober, Israel memulai serangan militernya setelah militan Hamas dari Gaza membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang di Israel selatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 27.585 warga Palestina dipastikan tewas, dan ribuan lainnya dikatakan terkubur di bawah reruntuhan.

Sejauh ini, hanya ada satu gencatan senjata, yang berlangsung selama seminggu pada akhir November 2023.

Sebelumnya, Israel menyatakan bahwa mereka tidak akan menarik pasukan mereka dari Gaza atau mengakhiri perang sampai kemenangan Hamas.

Namun, sumber-sumber mengatakan bahwa Hamas telah mengambil pendekatan baru dalam menanggapi tuntutan perang yang sudah lama ada. Mereka mengatakan bahwa tuntutan ini harus diselesaikan dalam perundingan yang akan datang, bukan sebagai syarat untuk gencatan senjata.

Sebuah sumber yang dekat dengan perundingan mengatakan usulan tandingan Hamas tidak memerlukan jaminan gencatan senjata permanen sejak awal. Mereka hanya perlu menyetujui pengakhiran perang sebelum pembebasan sandera terakhir.

(ros)