Pertama. Sivitas STVT meminta Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk menjamin pemilu yang jujur dan adil (imparsial), tidak memihak (netral), menegakkan hukum sepenuhnya, menjunjung etika dan integritas serta tidak memanfaatkan lembaga kepresidenan untuk mendukung paslon tertentu dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Kedua. Sivitas STFT meminta penghentian penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan pencalonan di Pemilu, termasuk politisasi bantuan sosial yang pada dasarnya diambil dari rakyat untuk membantu rakyat yang paling membutuhkan.
Ketiga. Sivitas STFT mengingatkan semua penyelenggara negara untuk tidak berpihak kepada paslon mana pun selain kepada bangsa dan negara. Pemilu 2024 perlu menjaga keluhuran bangsa dan negara yang beradab, serta mendapat legitimasi dari rakyat. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda juga bertanggung jawab kepada Tuhan.
Keempat. Sivitas STFT mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan menjadi saksi untuk memastikan pemilihan umum yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta mendorong untuk memilih calon dan/atau partai yang cakap, cinta akan Tuhan, dapat dipercaya, dan benci kepada suap; yang menjunjung tinggi kebenaran, etika, integritas, dan berpihak kepada rakyat kecil.
UKDW Jogja
Pernyataan sikap juga datang dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, berikut 4 pernyataan sikap UKDW yang diwakilkan Ing Wiyatiningsih selaku rektor.
- Berdasarkan nilai obedience to God, kami meyakini bahwa Pemilu adalah bentuk pertanggungjawaban keimanan bangsa Indonesia yang religius. Inilah momen ketika masyarakat Indonesia secara bebas dan jauh dari segala bentuk intimidasi dari pihak manapun juga, menentukan pemimpin bangsa dan wakil rakyat periode berikutnya.
- Berdasarkan nilai walking in integrity, kami menolak segala bentuk kemunafikan, kekerasan dan pemaksaan yang melanggar etika, melukai nilai kemanusiaan dan kebebasan karena hal-hal tersebut bertentangan dengan semangat reformasi bangsa ini.
- Berdasarkan nilai striving for excellence, kami mendorong pemerintah mampu mengayomi semua anak bangsa tanpa membeda-bedakan agar tidak terjadi polarisasi dan perpecahan di kalangan masyarakat yang bisa merusak keharmonisan bangsa.
- Berdasarkan nilai service to the world, kami meminta presiden dan wakil presiden serta para anggota badan legislatif yang terpilih, untuk menjunjung tinggi sikap etis dalam melayani segenap lapisan masyarakat demi mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama, serta kelanggenggan bangsa Indonesia.
(ibn/dhf)