Penunjukan mendadak Wu, yang mendapatkan reputasi sebagai "algojo pialang", memperkuat kesan bahwa pihak berwenang semakin khawatir tentang kerusakan ekonomi dan sosial dari pasar saham yang mengalami kesulitan. Langkah tersebut menambah serangkaian upaya penyelamatan, dari pembatasan perdagangan yang lebih luas hingga dukungan lewat dana kekayaan negara (sovereign wealth fund), yang telah memicu pemulihan di awal pekan ini.
Optimisme tetap ada bahkan ketika data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) China turun bulan lalu pada kecepatan tercepat sejak krisis keuangan global. Hal ini menunjukkan tekanan deflasi yang membandel untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Investor luar negeri juga ikut-ikutan membeli 9 miliar yuan ($1,3 miliar) saham China melalui jalur perdagangan Hong Kong pada pukul 10:18 waktu setempat.
"Penunjukan ini mengakhiri praktik bankir komersial yang memimpin CSRC, karena Wu Qing adalah regulator sekuritas veteran dengan pengalaman di seluruh regulator dan bursa," Shujin Chen, seorang analis di Jefferies Financial Group, menulis dalam sebuah catatan. "Namun yang lebih penting, langkah yang tidak biasa ini menandakan lebih banyak perhatian terhadap pasar modal dari Presiden Xi."
Pemecatan Yi, yang berusia 59 tahun, itu mengejutkan karena pejabat sekelasnya biasanya pensiun pada usia 65 tahun.
Keputusan China sebelumnya untuk menunjuk kepala pasar baru terbukti berhasil dalam meningkatkan saham. CSI 300 naik lebih dari 40% dalam rentang hampir dua tahun setelah Liu Shiyu ditugaskan untuk menggantikan Xiao Gang pada Februari 2016. Indeks naik lebih dari 80% selama dua tahun setelah Liu digantikan oleh Yi lima tahun lalu.
Tekanan meningkat terhadap Beijing untuk bertindak lebih cepat dan tegas guna mengakhiri kejatuhan pasar, yang telah menghapus US$7 triliun dari ekuitas Hong Kong dan China sejak puncaknya di tahun 2021. Hal tersebut menimbulkan ancaman yang berkembang bagi stabilitas keuangan dan sosial. Penting juga bagi pembuat kebijakan untuk mencegah melemahnya pasar saham yang semakin meredam permintaan konsumen saat China memasuki minggu liburan Tahun Baru Imlek.
Langkah-langkah penyelamatan yang diluncurkan sejauh ini sebagian besar bersifat sepotong-sepotong. Termasuk pembatasan perdagangan yang lebih luas pada investor termasuk dana lindung nilai kuantitatif, serta langkah-langkah seperti membimbing pialang untuk menyesuaikan tingkat margin call. Upaya-upaya sebelumnya mencakup pembatasan short-selling serta pembelian saham oleh negara di bank-bank terbesar negara.
(bbn)