"Pasar terus mengatasi kekhawatiran, termasuk pergeseran ekspektasi bank sentral AS, ketegangan geopolitik, dan kondisi pasar yang overbought," kata Mark Hackett dari Nationwide. "Kita memasuki periode musiman yang lesu, tetapi pasar memiliki momentum yang kuat.”
Di Asia, data yang akan dirilis termasuk inflasi dan harga produsen untuk China dan saldo transaksi berjalan (current account) pada Desember untuk Jepang. Sementara bank sentral India akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbaru.
Pasar di Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Pakistan tutup. Pendapatan yang akan dirilis di wilayah tersebut termasuk Honda dan SoftBank Group Corp, yang diperkirakan akan mencatatkan salah satu kuartal terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Arm Holdings Plc, yang sahamnya dimiliki SoftBank, melonjak sebanyak 38% setelah jam perdagangan bursa (after-hours) di New York setelah pendapatan yang optimis. Saham chip AS dalam S&P 500 naik 2,1%, lebih dari pasar yang lebih luas, dibantu oleh kenaikan 2,8% untuk Nvidia Corp.
Kekhawatiran baru tentang bank regional AS tampaknya mereda. Hal ini membantu mendukung nada risk-on tentatif dalam perdagangan di New York. Saham New York Community Bancorp berakhir lebih tinggi setelah menelusuri kembali penurunan intraday sebesar 14%.
Semakin banyak pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menyarankan pada Rabu bahwa mereka tidak melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga. Hal ini menambah daftar pembuat kebijakan, termasuk Gubernur Jerome Powell, yang telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan tidak akan dilakukan hingga paling cepat pada Mei.
Pasar di China kembali menjadi fokus setelah saham menguat selama tiga hari terakhir. Indeks Golden Dragon perusahaan China yang diperdagangkan di AS turun 1,2% pada Rabu (7/2). Penurunan dipimpin oleh konstituen terbesar dari benchmark tersebut. Saham Alibaba Group Holding Ltd yang terdaftar di AS turun 5,9% meskipun perusahaan mengumumkan pembelian kembali saham senilai US$25 miliar.
Defisit perdagangan barang AS dengan China menyusut ke jumlah terkecil sejak 2010 tahun lalu. Berdasarkan data yang dirilis Rabu, hal ini mencerminkan penurunan impor.
Di pasar komoditas, emas sedikit melemah di sekitar US$2.035 per ons. Sementara harga minyak naik, dengan harga West Texas Intermediate naik 0,8% pada Rabu.
(bbn)