Bloomberg Technoz, Jakarta -Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Benjie Yap mengungkapkan dampak boikot yang diserukan bagi produk atau perusahaan yang terafiliasi Israel. Seruan boikot paling terasa terjadi di dua kota, Padang dan Aceh.

Sebelumnya, perseroan mengakui bahwa aksi boikot yang dilakukan memengaruhi kinerja perseroan beberapa bulan ke belakang.

Benjie Yap menyampaikan bahwa penjualan domestik perseroan terdampak aksi boikot pada kuartal IV-2023 lalu. Penurunan terbesar terjadi pada November dan Desember 2023.

“Kami terdampak oleh sentimen konsumen yang negatif pada penjualan domestik. Pada pertengahan November dan Desember 2023 adalah dampak terbesar yang dirasakan,” kata Benjie di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Benjie menyebut perseroan telah melakukan sejumlah strategi di antaranya, mengoreksi hoax dan informasi palsu yang beredar di masyarakat. Unilever juga mengidentifikasi sejumlah area terdampak seruan boikot.