Pemotongan gaji terjadi meskipun hasil DBS sepanjang tahun mencapai rekor. Laba bersih bank untuk tahun 2023 melebihi S$10 miliar, target yang ditetapkan sendiri untuk jangka menengah. Mereka membukukan return ekuitas sebesar 18%.
DBS juga mengusulkan penerbitan saham bonus dan meningkatkan dividen finalnya. Mereka mengatakan melihat peluang untuk memberikan return lebih banyak kepada pemegang saham tahun ini.
Saham DBS naik sebanyak 2,8%, tertinggi dalam enam minggu, melampaui indeks saham acuan Singapura.
"Langkah hukuman yang berat ini menyoroti komitmen manajemen untuk meminimalkan gangguan di masa depan," tulis Yeap Jun Rong, analis pasar di IG, dalam sebuah catatan tentang pemotongan gaji. Yeap juga mencatat bahwa tingkat imbal hasil dividen DBS jauh di atas para pesaingnya, menimbulkan harapan bagi perusahaan lain untuk mengikuti.
Sementara itu, DBS mengatakan dalam pernyataan pada Rabu, laba bersih, tidak termasuk one-time item, naik 2% menjadi S$2,39 miliar dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember. Angka tersebut dibandingkan dengan estimasi rata-rata S$2,44 miliar oleh analis yang disurvei oleh Bloomberg News.
DBS adalah bank besar Singapura pertama yang melaporkan hasil kinerja. Hal ini menunjukkan bagaimana kinerja kuatnya yang didorong oleh kenaikan suku bunga yang tinggi mungkin telah mencapai puncaknya karena suku bunga diperkirakan akan turun tahun ini.
Saingan United Overseas Bank Ltd dan Oversea-Chinese Banking Corp akan melaporkan hasil akhir bulan ini.
Pada November, Otoritas Moneter Singapura telah melarang DBS mengakuisisi usaha bisnis baru dan mengurangi jaringan cabang dan ATM lokal selama enam bulan. Disebabkan oleh serangkaian gangguan layanan perbankan digital.
Tindakan tersebut menyusul gangguan berulang dan berkepanjangan pada layanan perbankan online DBS tahun lalu. Hal ini membuat Gupta meminta maaf kepada pelanggan dan meyakinkan mereka bahwa bank sedang menangani masalah tersebut "dengan prioritas utama."
DBS mengatakan pada Rabu bahwa pelanggan dapat mengharapkan layanan yang lebih besar, serta saluran alternatif untuk pembayaran dan pertanyaan jika terjadi masalah.
Di bawah kepemimpinan Gupta sejak November 2009, DBS telah memperluas operasi di India, Taiwan, dan China melalui akuisisi dan pertumbuhan organik. Dia juga telah meningkatkan bisnis manajemen kekayaan bank, yang sekarang menjadi salah satu yang terbesar di Asia dalam hal aset yang dikelola.
Gupta mengatakan meskipun suku bunga diperkirakan akan melemah dan ketegangan geopolitik terus berlanjut, bank harus mempertahankan kinerjanya di tahun mendatang.
(bbn)