Pratik Parija - Bloomberg News

Bloomberg, India, negara pengekspor beras terbesar di dunia, mempertimbangkan perpanjangan pajak ekspor beras pra tanak (parboiled) atau beras yang diproses sehingga kadar gula rendah. Keputusan tersebut dibuat untuk meredam inflasi pangan menjelang pemilihan umum dan  berpotensi memperketat pasokan beras global dan mendorong harga ke level tertinggi.

Menurut sumber, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, yang akan mengincar masa jabatan ketiga, sedang mempertimbangkan untuk mempertahankan tarif ekspor di 20%. Belum ada rencana untuk melarang total ekspor beras parboiled. Pajak ekspor ini saat ini dijadwalkan akan berakhir pada 31 Maret.

Jika kebijakan ini diterapkan, maka dapat semakin mendorong kenaikan harga acuan beras di Asia. Harga beras saat ini mendekati level tertinggi 15 tahun setelah India mulai membatasi penjualan jenis-jenis beras utama pada 2023. 

Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi beberapa negara di Afrika Barat dan Timur Tengah yang sangat bergantung pada India untuk memenuhi kebutuhan beras mereka.