Logo Bloomberg Technoz

Deret Catatan Kritis Peneliti BRIN soal Pilpres Rasa Petahana

Dovana Hasiana
07 February 2024 17:50

Peneliti Senior BRIN,Lili Romli. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Peneliti Senior BRIN,Lili Romli. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli memberikan sejumlah catatan kritis menjelang Pemilu 2024. 

Romli menyoroti dengan memulai fenomena dinasti politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang memberikan dampak domino (spillover effect) kepada aspek lainnya dalam tata kelola pemerintahan dan demokrasi di Indonesia. 

Hal ini bermula dari putusan Mahkamah Konstitusi nomor 90 yang memutuskan bahwa capres/cawapres harus berusia sekurangnya 40 tahun, kecuali jika pernah menjabat sebagai kepala daerah yakni gubernur, bupati, atau wali kota. Putusan ini pun dinilai memberikan karpet merah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. 

Padahal, keputusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) telah membuktikan adanya pelanggaran etik terhadap seluruh hakim MK dan memberhentikan Ketua MK Anwar Usman. 

“Tambahan lagi sekarang pendaftaran Cawapres Gibran juga melanggar kode etik berdasarkan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Sehingga Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari melakukan pelanggaran berat,” ujar Romli dalam agenda Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024, Rabu (7/2/2024).