Mengenai hubungan antara Amerika Serikat-China, kedua pemerintahan mulai berbicara lagi pada akhir tahun lalu. Sejak itu, para pemilih di Taiwan mengembalikan partai berkuasa yang bersahabat dengan AS, dan menegur Beijing.

Sejauh ini, reaksi China masih tertahan, mungkin terbantu oleh fakta bahwa DPJ yang berkuasa gagal mendapatkan mayoritas legislatif. Selain itu, Presiden terpilih menyampaikan perdamaian dalam pidato kemenangannya pada bulan-bulan menjelang pelantikan pada bulan Mei.

"Meskipun tim geo-ekonomi kami memperkirakan Beijing akan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan. Potensi masalah lain dalam hubungan kedua negara adalah pemilu AS pada bulan November," kata Tamara.

(lav)